Kontaminasi plastisizer

Biasanya plastisizer ini ditemukan pada minyak atsiri dikarenakan tutup, wadah atau ganjel terlarut oleh minyak atsiri. Pada beberapa perusahaan eksportir tidak jarang minyak langsung di reject. Namun ada juga yang masih menerima dengan syarat tidak lebih dari 0.04%.

Selain itu kebiasaan penyuling menggunakan spons atau busa pada receiver juga menjadi andil dalam terlarutnya plastisizer dalam minyak. Plastisizer yang umum ditemukan antara lain DOP, DEP maupun Butil Hidroksi Toluena.

Kasus diatas biasanya karena ketidak tahuan dan keinginan teknis praktis setiap penyuling. Namun ada juga beberapa oknum dilapangan yang dengan sengaja melarutkan styrofoam atau busa untuk memberikan efek viskositas minyak lebih tinggi, sehingga secara fisik terlihat lebih kental.

Pertengahan tahun 2023 terjadi lagi pencampuran DEP dengan jumlah yang tidak wajar. Desas desus di pemain tingkat pengepul ada yang menambahkan DEP secara sengaja. Sebenarnya bukan tahun 2023 saja, tapi memang sejak 2022 sudah bermain, karena tidak ketahuan dan keenakan mendapat untung nampaknya sang pemain lupa daratan. Info terakhir yang terdampak lebih dari 20 Ton minyak nilam dari Sulawesi terkontaminasi DEP.

Pada gambar dibawah ini terlihat mana yang mengandung plastisizer dan yang tanpa campuran.

Teman teman dapat memanfaat kan air panas untuk pengecekan manual DEP ini dilapangan. Biasanya akan terlihat seperti foto diatas. Gambar 1 Paling kiri adalah minyak nilam KASUS yang terkena DEP. Gambar 2 adalah minyak nilam yang sengaja kami kasih DEP dan Gambar 3 adalah minyak nilam murni. semoga dapat dikenali dan mempermudah teman teman dalam pengecekan dilapangan.

Semoga Bermanfaat !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *