FGD : Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Dengan Asosiasi dan Pelaku Usaha, oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Kali ini, saya diminta mewakili Ketua DAI Bapak Irdika Mansur untuk membahas pengembangan hilir industri minyak atsiri pala bersama Bapak Ariyanto Mulyadi (PT Indesso Aroma), Bapak Paulus Tjakrawan (Asosiasi Biofuel Indonesia), dan Bapak Mohamad Faizal (Direktur Hilir PKPK, Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal).

Dalam diskusi tersebut, kami berbagi tentang industri minyak atsiri pala di Indonesia yang masih terkendala di hulu, yaitu ketersediaan pasokan bahan baku. Kemudian, kami berbagi tentang teknologi lanjutan dalam pengolahan minyak atsiri pala dan rantai pasoknya.

Kami juga berbagi tentang beberapa anggota DAI yang mulai memasuki sektor hulu, seperti PT Alam Indonesia Raharja (membuka 36 hektar di Sukabumi dan membuka Indonesia Nutmeg Initiative di Weda, Halmahera Tengah) dan PT Indika Nature (dalam proses) yang membuka sektor penanaman pala hulu di Jawa Barat.

Ringkasan Diskusi

  • Industri minyak atsiri pala di Indonesia memiliki potensi menjadi komoditas ekspor utama.
  • Kendala utama industri minyak atsiri pala adalah ketersediaan pasokan bahan baku.
  • Ada beberapa teknologi canggih yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan rendemen minyak atsiri pala.
  • Rantai pasok minyak atsiri pala masih belum berkembang.
  • Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi untuk mengembangkan industri minyak atsiri pala di Indonesia.

Rekomendasi

  • Pemerintah perlu memberikan insentif untuk mendorong pengembangan industri minyak atsiri pala.
  • Sektor swasta perlu berinvestasi di sektor hulu, seperti perkebunan pala dan fasilitas pengolahan.
  • Akademisi perlu melakukan penelitian dan pengembangan terhadap minyak atsiri pala, untuk meningkatkan kualitas dan rendemennya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *