Chenopodium ambrosioides, Wormseed, atau nama daerah dikenal dengan nama Ketimil Gayo. Pada Tahun 1912, 2 Orang Farmasis berkebangsaan Belanda mengembangkan tanaman ini di tanah Deli, Sumatra. Kemudian menyebar kebeberapa daerah di wilayah kekuasan Hindia Belanda lainnya.
Minyak nya saat itu digunakan untuk mengatasi penyakit Hookworm, sejenis parasit yang disebabkan oleh Ancylostoma duodenale and Necator americanus. Bila terpapar parasit ini dapat menyebabkan anemia, diare, defisiensi protein hingga gangguan mental pada anak – anak.
Produksi minyak ini kemudian dihentikan karena terbukti minyak ini cukup berbahaya jika terus menerus digunakan pada manusia. Tercatat pada memoar A. Preuschoff, 9 Orang Dewasa dan 15 Orang anak tewas.
good post