Setiap kali mengadakan diskusi, pelatihan maupun penyuluhan, ada suatu pertanyaan yang kerap muncul, yaitu :
- Berapa lama umur minyak atsiri?
- Apakah akan tengik?
- Seberapa cepat minyak atsiri rusak?
Dan beberapa macam pertanyaan yang sejenis. Perlu diketahui bahwa minyak atsiri yang murni tersusun atas senyawa – senyawa kimia, baik dari golongan terpene hingga aldehyde, dimana dimungkinkan adanya beberapa kerusakan akibat oksidasi, fotodegradasi, suhu dan kontaminan dari luar.
Umur daripada minyak atsiri bergantung dari beberapa hal, yakni :
- Metode distilasi
- Perlakuan selama distilasi
- Kualitas bahan yang disuling
- Perlakuan dalam pengemasan
- Penyimpanan
Dari beberapa yang saya sebutkan diatas, Penyimpanan memiliki faktor penentu umur minyak atsiri paling dominan, mengapa demikian? Karena waktu penyimpanan adalah waktu terlama minyak atsiri berada dalam tahap idle/tidak digunakan. Penyimpanan yang baik akan membuat umur minyak atsiri lebih lama, sedangkan penyimpanan yang buruk akan membuat minyak atsiri rusak lebih cepat.
Bersihkan sebelum disimpan
Sebelum minyak atsiri disimpan, sebaiknya pertama anda bersihkan terlebih dahulu dari pengotor – pengotor yang akan mengakibatkan minyak atsiri Anda rusak. Beberapa pengotor antara lain sersah dan air, untuk membersihkannya pernah saya ulas beberapa waktu lalu, anda bisa melihat cara membersihkan dan mengeringkan minyak atsiri.
Simpan dalam wadah gelap
Penyimpanan dalam wadah gelap ini digunakan untuk mengurangi fotodegradasi minyak atsiri akibat paparan cahaya, baik cahaya matahari maupun cahaya lampu. Penyimpanan pada wadah yang transapran atau mudah terpapar sinar matahari akan membuat minyak atsiri lebih cepat berubah. Seperti contoh apabila memliki minyak yang awalnya jernih seperti air mineral, maka bila terus menerus diletakkan dalam wadah yang terpapar cahaya, maka minyak atsiri akan menguning.
Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan terjadi fotodegradasi, beberapa senyawa terpen alifatik dan furan sangat reaktif terhadap cahaya matahari ini. Maka dari itu, minyak keluarga Coniferae dan keluarga jeruk (Rutaceae) hasil press adalah minyak atsiri yang paling cepat terdegradasi bila terpapar cahaya matahari, bahkan tidak boleh kita gunakan langsung di kulit bila terpapar selama 6 jam lebih karena akan menyebabkan fototoksik pada kulit.
Simpan pada suhu rendah
Minyak atsiri akan lebih lama bila disimpan pada suhu rendah, paling tidak disuhu 18 derajat celcius. Suhu rendah membantu menstabilkan senyawa – senyawa yang reaktif, sehingga tidak mudah bereaksi pada reaktan yang lain. Anda dapat menggunakan lemari es untuk penyimpanan minyak atsiri ini,namun bila memungkinkan anda dapat menyediakan showcase khusus untuk minyak atsiri, agar aromanya tidak mengganggu bahan makanan yang anda miliki. Selain itu anda dapat memanfaatkan selimut Nitrogen, CO2 padat (es Kering) atau bahan apapun yang dapat menjaga kondisi minyak atsiri tetap pada suhu rendah.
Selain itu, pertanyaan selanjutnya datang dari penyuling minyak atsiri, Bagaimana kalau disimpan didalam wadah plastik? apakah akan membuat minyak atsiri rusak?
Penyimpanan pada wadah plastik
Bagi para penyuling, penyimpanan menggunakan botol amber yang gelap, tentunya akan meningkatkan cost produksi, dan biasanya untuk mengurangi biaya tersebut penyuling menggunakan jerry can ataupun drum untuk menyimpan minyaknya. Penyimpanan minyak atsiri dalam wadah plastik tidak bebas dari resiko tercemar dari plastisizer pada wadah. Beberapa minyak atsiri yang bersifat korosif juga dapat mengakibatkan rusaknya wadah penyimpanan. Seperti contoh minyak cengkeh dan kayu manis, apabila disimpan dalam wadah plastik PE maka wadah tersebut akan penyok dalam beberapa hari.
Penyimpanan pada wadah logam
Penyimpanan pada wadah logam juga tidak serta merta aman bagi minyak atsiri, karena beberapa logam reaktan terhadap minyak atsiri, sehingga terkadang merubah warna maupun aroma daripada minyak atsiri itu sendiri. Efek dari berubahnya aroma tentunya suatu indikasi minyak atsiri menjadi rusak, untuk itu pilih bahan logam yang baik untuk penyimpanan, biasanya dapat menggunakan Stainless steel 316 L.
Penyimpanan dengan logam :
- Besi akan membuat minyak menjadi keruh hitam atau jernih merah
- Aluminium akan membuat minyak menjadi keruh putih (dikarenakan aluminium larut dalam beberapa minyak atsiri)
- Tembaga akan membuat minyak menjadi kehijauan
Mengetahui karakteristik minyak atsiri tentunya sangat mempengaruhi bagaimana cara kita memperlakukanya dalam hal penyimpanan, ada minyak yang korosif, oksidatif, fototoksik dapat kita inventarisir agar supaya mudah dalam hal penangan. Sehingga minyak atsiri memiliki umur dan ketahanan yang realtif lebih lama.
Kak bisa minta referensi dari penyimoanan minyak atsiri pada suhu 18°c?
good post