Gejala kerusakan akibat serangan penggerek batang pada pohon cengkeh adalah adanya lubang-lubang gerekan berukuran 3 – 5 mm pada permukaan batang. Pada permukaan lubang tersebut biasanya terdapat cairan kental sisa-sisa gerekan dan kotoran serangga yang mengalir kebawah.
Pada lubang dengan gejala demikian biasanya larva masih aktif menggerek di sekitar lubang. Selain itu juga ditemukan adanya lubang lubang berbentuk lonjong dengan diameter 10 – 30 mm tertutup oleh serbuk-serbuk sisa gerekan. Lubang ini merupakan lubang keluarnya imago. Lubang gerekan pada batang ditemukan pada ketinggian 1 – 2 m dari permukaan tanah. Dalam 1 pohon terserang biasanya ditemukan 20 – 100 lubang.
Pengendalian penggerek batang dapat dilakukan dengan cara:
a) mekanis yaitu memusnahkan telur penggerek dengan mencari secara langsung atau dengan melakukan pembersihan batang dari lumut dan kulit mati.
b) menutup lubang gerekan dan lubang keluar imago dengan pasak yang dikombinasikan dengan memasukkan insektisida ke dalam lubang tersebut. Apabila masih muncul lubang baru, lubang baru tersebut dipasak dengan perlakuan yang sama,
c) pengendalian cengkeh dengan insektisida sintetik yaitu dioleskan pada batang, diinjeksikan ke batang, dan ditaburkan
Pada tanah dapat menekan serangan Nothopeus spp secara efektif. Dengan memasukkan insektisida ke dalam lubang dan menutup lubang dengan pasak bambu, mampu menekan lubang aktif sampai 100%.
Credit : Gusti Indriati dan I.M. Trisawa Balittri
Foto : Koleksi Pribadi
good post