FGD : Overview Industri Minyak Atsiri & Potensinya Sebagai Octane Booster BBM oleh RTI Pertamina

Ini adalah Postingan yang tertunda, harusnya di posting di Bulan Agustus. Pagi itu, saya mewakili Dewan Atsiri Indonesia dalam FGD Overview Industri Minyak Atsiri dan Potensinya Sebagai Octane Booster BBM yang diadakan oleh RTI Pertamina.

Bersama saya Narasumber yang lain ada Pak Untung (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia), Pak Iwan (PT Indesso Aroma), Pak Lila (Dirjen Agro Kemenperin), Pak Wisnu (PT Sinkona Indonesia Lestari) Pak Arso (Kimia UII), Pak Meika (TIN IPB).

Pada kesempatan ini kami membicarakan potensi Minyak Atsiri sebagai Bio Aditif Bahan Bakar Minyak. Dari diskusi tadi ada beberapa definisi bahwa apabila volume nya dibawah 500 ppm maka disebut aditif, tapi jika lebih dari itu maka disebut blend. Existing Aditif yang ditambahkan dalam bahan bakar non subsidi kita menurut Pertamina adalah 240.000 Kiloliter/Bulan. Bisa dibayangkan pasar bio aditif yang cukup signifikan, bisa membantu teman teman petani sereh yang sedang mati suri.

Saya sampaikan juga untuk pemilihan minyak atsiri yang peruntukannya adalah untuk energi, perlu mempertimbangkan harga minyak atsiri nya, harus dari yang harga murah atau secondary produk. Agar harga efisien ekonomis tercapai. Tidak mungkin aditif BB pakai Gaharu 😁.

Oktan dan cetane adalah faktor penting yang mempengaruhi kinerja mesin. Minyak atsiri Indonesia, yang kaya akan senyawa kimia, menawarkan cara alami yang menarik untuk meningkatkan kadar tersebut. Dengan memasukkan minyak ini ke dalam formulasi bahan bakar, pengemudi dapat mengharapkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, akselerasi yang lebih halus, dan emisi yang lebih rendah.

Minyak atsiri sebagai peningkat oktan dan cetane! Bayangkan memanfaatkan sumber daya alam yang kaya di Indonesia untuk meningkatkan performa kendaraan Anda. Minyak atsiri lokal Indonesia, yang diekstrak dari jantung tanah yang beragam ini, berpotensi meningkatkan kadar oktan dan cetane, menghasilkan efisiensi bahan bakar yang superior dan tenaga mesin yang lebih besar.

Lebih lanjut, kegiatan ini diselenggarakan oleh RTI Pertamina dan didukung oleh APHI, Sinkona Indonesia Lestari, Direktorat Jenderal IHHP Kementerian Perindustrian, Departemen Kimia Universitas Islam Indonesia dan Departemen Teknologi Agroindustri IPB University.

Semoga segera terwujud dan diimplementasikan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *