Setelah dua minggu terkapar di Rumah Sakit, Tidak dapat bergerak, karena adanya syaraf yang terjepit dibeberapa bagian lumbal dan siatika, pagi ini saya dapat kiriman salah satu tanaman yang saya dambakan sejak 2015.
Tanaman ini adalah tanaman yang kaya akan kandungan anetol, hasil penyulingan terakhir kadar anetol dari daunnya sampai 96% by GC. Terus buat apa itu Anetol?
Anetol sendiri sudah sejak lama digunakan dalam formulasi obat batuk karena sifatnya expectorant. Selain itu sejak lama pula digunakan dalam campuran minyak telon bayi. Di beberapa Negara lain digunakan sebagai minuman, seperti di Filipina ada minuman namanya Anisados sejenis koktail yang juga dibuat dari bahan dasar anetol ini.
Di Indonesia sendiri, tanaman ini dulu kala sempat di budidayakan di Tahun 1920an di perkebunan perkebunan di Sumatra, akan tetapi mulai menghilang ketika pendudukan Jepang. Beruntung KP Laing Balittro dan Pak Indra Kusuma memperbanyak tanaman ini. Walaupun sekarang ini banyak juga yang produksi anetol sintetis, tapi kebutuhan anetol natural juga cukup tinggi.
Pengembangannya sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1948 di Buitenzorg, para peneliti menyambungkan batang bawah Clausena excavata dengan batang atasnya C anisata, dan sampai saat ini berhasil dikembangkan oleh Balittro yang sekarang berubah jadi BRIN.
Semoga cocok kedepannya dibudidayakan di Jawa dan Sulawesi.
good post