Di Indonesia, Spermaceti ini sering disalah sebut sebagai Ambergris.
Spermaceti memiliki bau yang mirip dengan susu mentah. Ini sebagian besar terdiri dari ester lilin (terutama cetyl palmitate ) dan proporsi trigliserida yang lebih kecil. Spermaceti tidak larut dalam air, sangat sedikit larut dalam etanol dingin, tetapi mudah larut dalam eter, kloroform, karbon disulfida, dan etanol mendidih. Spermaceti terdiri dari cetyl palmitate (ester alkohol cetyl dan asam palmitat).
Kalau teman teman pernah nonton film In The Heart of The Sea yang dibintangi oleh Chris Hemsworth dan Tom Holland. Jaman dahulu spermaceti ini sangat berguna untuk penerangan, keunggulannya karena hasil pembakarannya tidak berjelaga. Dalam film nya Antonio Banderas yang bercerita tentang Altamira, Gua PraSejarah yang menjadi teka teki bagaimana orang prasejarah dapat menggambar lukisan di dinding gua tanpa mendapati noda jelaga, akhirnya Antonio mengetahui jika spermaceti ini sudah digunakan sejak zaman pra sejarah.
Ambergris terbentuk dari sekresi saluran empedu di usus paus sperma, dan dapat ditemukan mengambang di laut atau hanyut di garis pantai. Kadang-kadang ditemukan di perut paus sperma mati. Karena paruh cumi-cumi raksasa telah ditemukan di dalam benjolan ambergris, para ilmuwan berteori bahwa zat tersebut diproduksi oleh saluran pencernaan paus untuk memudahkan perjalanan benda-benda keras dan tajam yang mungkin dimakannya. Paus sperma biasanya memuntahkan ini, tetapi jika seseorang bergerak lebih jauh ke usus, ia akan tertutup ambergris.
Jadi sudah dapat dipahami ya, dari tempat terbentuk nya berbeda dan senyawa utamanya pun berbeda, ambergris mengandung Ambrein atau ambroxan baunya cendrung asam manis dan berbau seperti tinja. Beda dengan Spermaceti yang baunya seperti lemak atau susu kadaluarsa.
Disarikan dari berbagai sumber.
Note : Foto adalah kiriman teman yang menawarkan Ambergris yang ternyata adalah spermaceti
good post