Solusi Energi Untuk Penyulingan
Beberapa waktu lalu ada berita dari www.wacana.info mengenai nilam dengan judul simalakama nilam. Wakil DPRD Sulawesi Barat mengemukakan pernyataan sebagai berikut :
“Saya adalah orang yang hidup di sekitar petani nilam, keluarga maupun teman-teman. Berapa kubik kayu setiap hari dikali dengan berapa jumlah penyulingan yang ada di Sulbar ini, termasuk di Mamuju. Tiap hari kita menggunakan kayu dengan jumlah yang begitu banyak. Habis juga kayu kita, resikonya tentu ada di liungkungan kita juga,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munanadar Wijaya kepada WACANA.Info, Jumat (31/01/2025) malam.
Keresahan ini sudah cukup lama kami fikirkan, karena beberapa kali terjadi bentrok dilapangan dengan polhut. Padahal di Sebagian besar masyarakat petani nilam membuka lahan milik keluarganya dan kayu yang digunakan adalah hasil pembersihan lahan sebelumnya. Adapun yang terjadi sebenarnya perambah adalah yang membuka lahan baru untuk sawit, sementara menunggu sawit, masyarakat dipersilahkan untuk menanam nilam oleh pembuka lahan.
Kami mencoba mengedukasi teman teman petani kami, selain menanam nilam kami juga edukasikan untuk menanam pohon energi untuk proses pembakarannya. sehingga tidak merusak alam dan stok untuk energi tersedia.

Pohon energi adalah jenis tanaman kayu yang tumbuh cepat dan memiliki nilai kalor tinggi saat dibakar, sehingga cocok sebagai sumber biomassa. Beberapa contoh yang unggul adalah Kaliandra (Calliandra calothyrsus), Akasia (Acacia mangium), Lamtoro (Leucaena leucocephala), dan Cemara Laut (Casuarina equisetifolia).
Nama Kayu | Waktu Panen (tahun) | Nilai Kalor (kcal/kg) | Keunggulan |
Gliricidia sepium (Gamal) | 3 | 4500 | Tumbuh cepat, bisa dipangkas berulang kali, nitrogen-fixing |
Acacia mangium (Akasia) | 5 | 4700 | Cepat tumbuh, toleran terhadap berbagai jenis tanah |
Leucaena leucocephala (Lamtoro) | 3 | 4800 | Sangat cepat tumbuh, bisa dipanen berulang, pupuk hijau |
Albizia chinensis (Sengon) | 5 | 4400 | Cepat tumbuh, ringan, cocok untuk arang dan industri kayu |
Eucalyptus spp. (Eukaliptus) | 6 | 5000 | Kayu padat, minyak atsiri bernilai ekonomi |
Calliandra calothyrsus (Kaliandra) | 3 | 5100 | Cepat tumbuh, kandungan energi tinggi, cocok untuk biomassa |
Casuarina equisetifolia (Cemara Laut) | 5 | 5000 | Kayu keras, tahan angin, arang berkualitas tinggi |
Kayu dari pohon-pohon ini dapat dipanen dalam waktu 3–7 tahun, jauh lebih cepat dibandingkan kayu keras konvensional. Kaliandra, misalnya, memiliki kandungan energi mencapai 5.100 kcal/kg, menjadikannya pilihan utama untuk arang dan biomassa. Lamtoro dan Gamal memiliki keunggulan dalam peremajaan cepat, sehingga cocok untuk agroforestri berkelanjutan.
Pemanfaatan pohon energi tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi pada konservasi lingkungan dengan menyerap karbon dan memperbaiki kesuburan tanah. Dengan pertumbuhan pesat industri energi terbarukan, pohon energi semakin dilirik sebagai alternatif bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, pohon energi memiliki peran ekologis yang penting. Sistem akarnya yang dalam membantu mencegah erosi, sementara daunnya yang rimbun berkontribusi pada peningkatan kelembaban tanah. Tanaman seperti Gamal dan Lamtoro juga bersifat nitrogen-fixing, yang berarti dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Dalam konteks ekonomi, budidaya pohon energi menciptakan peluang bisnis baru, terutama bagi petani dan pelaku industri biomassa. Dengan meningkatnya permintaan energi hijau di pasar global, investasi dalam pengembangan pohon energi dapat menjadi langkah strategis menuju ketahanan energi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Mengembangkan pohon energi bukan hanya solusi untuk kebutuhan bahan bakar terbarukan, tetapi juga langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan menanam pohon energi yang cepat tumbuh dan bernilai kalor tinggi, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mencegah deforestasi yang merusak lingkungan.
Selain itu, perlindungan terhadap tanaman nilam juga harus menjadi perhatian. Sebagai komoditas bernilai tinggi, keberlanjutan nilam sangat bergantung pada ekosistem yang sehat. Pola tanam yang ramah lingkungan, seperti agroforestri dengan pohon energi, dapat menjaga kesuburan tanah dan melindungi nilam dari ancaman erosi serta perubahan iklim.
Mari bersama-sama menjaga alam dengan menanam pohon energi dan melestarikan nilam agar generasi mendatang tetap bisa menikmati manfaatnya. Dengan langkah kecil yang kita ambil hari ini, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan penuh peluang bagi masyarakat dan lingkungan.