Bandotan, atau nama ilmiahnya Argeratum conyzoides, banyak sekali tumbuh di kebun kebun atau lapangan. Bunganya berwarna putih keunguan, jadi kalau pas dilapangan dan pas keluar bunganya semuanya, lapangannya jadi instagramable.
Mengapa Bandotan tak disukai petani? Ini disebabkan bunga putih lembut yang mudah terbawa angin membuat gulma ini mudah menyebar. Tingkat perkembangbiakannya pun tinggi dengan pertumbuhan yang cepat. Sebab itu, gulma ini sulit diberantas. Namun ternyata gulma bandotan memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menghentikan perdarahan pada luka. Beberapa kelompok masyarakat menggunakannya secara tradisional dengan cara daun ditumbuk halus kemudian di tempelkan diatas luka (Dalam Repository, Unissula).
Selain dapat digunakan meredam luka, ternyata juga bandotan ini punya kandungan minyak atsiri dengan rendemen sekitar 0.2 -0.4 Terna basah. Menurut Bouda dan Kawan – kawan efektifitas minyak Bandotan sebagai Insektisida dan pestisida lebih baik dibandingkan dengan lantana camara.
The essential oil extract of Ageratum conyzoides was the most effective insecticide (LD50=0.09% in 24 h), followed by that of L. camara (LD50=0.16%) and C. odorata (LD50=6.78%). These results show that the essential oils of the leaves of some of these weed species may be exploited for insect control in stored products.
Effect of essential oils from leaves of Ageratum conyzoides, Lantana camara and Chromolaena odorata on the mortality of Sitophilus zeamais (Coleoptera, Curculionidae) Author links open overlay anel BoudaaL.ATapondjouaD.AFontembM.Y.DGumedzoec
Kandungan utamanya adalah Ageratochromene dengan kandungan sekitar 25%, note dari minyak ini adalah herb dan green. Pada keseluruhan kandungannya ditemukan sekitar 51 jenis senyawa kimia didalamnya. Warna minyaknya kuning pucat dengan berat jenis 0.96 – 1.1 sehingga ditemukan dua jenis minyak, yaitu minyak ringan dan minyak berat.
Dalam beberapa literatur, minyaknya digunakan untuk penanganan penyakit Diabetes, Demam berdarah dan yang terakhir adalah sars cov-2. Minyak ini menarik untuk dikembangkan walaupun rendemen kecil, tapi pertumbuhan dan persebarannya cukup cepat. Namun belum saya hitung berapa skalaekonomisnya kalau minyak ini dipasarkan secara komersial.
Kok gak pernah ada artikel baru lagi mas Ano?
saat ini baru fokus di lapangan Pak Bos, karena lagi susun komoditi baru
Terimakasih informasinya mas…artikelnya bagus2..lanjutkan mas..
terima kasih sukses elalu
good post
Pas buka2 buku jadul atlas tumbuhan obat Indonesia, page 1 langsung ketemu bandotan…begitu googling…tralalaa. ketemu mas Ano
Siaaaaap Bu