Dulu kala, setiap produk minyak atsiri dari Hindia Belanda mau dikirim keluar, untuk analisis kualitas nya selalu melalui kantor ini. Berdiri sejak tahun 1890 pertama kali dibawah pimpinan Dr P Van Romburg, banyak sekali melakukan penelitan tentang minyak atsiri di Hindia Belanda, semoga saja arsip penelitiannya masih ada disimpan. Walaupun sebagian sudah di arsipkan juga oleh Ernest Guenther di Buku Serial Essential Oil nya.Kalau teman teman baca buku Guenther, ada nama nama seperti Romburg, Koolhas, De Jong dll, mereka lah pegawai peneliti di Bureau Voor Landbouw en Handal Analyse.
Selain tanaman, ahli dan sarjana pertanian di balai ini akan menguji barang maupun bahan untuk instansi pemerintahan dalam bidang pertanian, perdagangan, dan sebagainya. Tugas pengujian semakin berkembang dengan mengikuti kemajuan di bidang pertanian dan perdagangan, khususnya barang-barang ekspor dalam negeri sebagai hasil pembinaan dari bagian Nijverheid Dept van Lanbouw, Nijverheid en Handel.
Pada tahun 1909, nama laboratorium diganti menjadi Bureau voor Landbouw en Handel-analyse berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, 29 Januari 1909 dan tercatat dalam Javasche Couran sebagai Besluit van Directuur voor Landbouw.
Semakin majunya perkembangan teknologi penelitian menjadikan Laboratorium ini menjadi yang terkemuka di Indonesia waktu itu sehingga pada tahun 1911 berubah nama menjadi Handels Laboratorium, dan di tahun 1918 berganti nama lagi menjadi Analytisch Laboratorium.
Pada tahun 1934 Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhan (Phytochemisch Laboratorium) dalam lingkungan Kebun Raya dan balai penelitian yang tergabung dalam Balai Besar Penyelidikan Pertanian (Algemeen Proefstation voor de Landbouw ) melebur diri kedalam Analytisch Laboratorium, dan gabungan menamakan diri sebagai Laboratorium voor Scheikundig Onderzoek terdiri dari Laboratorium-laboratorium sebagai berikut :
- Laboratorium Analitika
- Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhan
- Laboratorium Kimia Pertanian
- Laboratorium Harsa
- Laboratorium Minyak Atsiri
Penelitian-penelitian di bidang agrokimia berjalan dengan seiring tugas pengujian yaitu pengujian hasil-hasil pertanian dalam arti yang luas untuk kepentingan ekspor dan memajukan industri pengolahan hasil pertanian dalam negeri. Penelitian phytokimia dan minyak atsiri sudah dirintis sejak didirikannya Laboratorium ini.
Di jaman pendudukan Jepang (1942-1945), Balai Penyelidikan Kimia di beri nama Gunsaikanbu Kagaku Kenkyusyu dengan tugas terutama melakukan “applied research”. Tugas ini menjadi ciri Balai seterusnya hingga kini menjadi Balai Besar Industri Agro.
Tahun 1951 Balai Penyelidikan Kimia dimasukan ke dalam Departemen Perdagangan dan Perindustrian yang kemudian berubah menjadi kementrian Perekonomian, Tahun 1957 Balai dimasukan ke dalam Kementrian Perindustrian dan tahun 1959 di dalam Departemen Perindutrian Rakyat.
Tahun 1980 Balai Penyelidikan Kimia/Balai Penelitian Kimia berubah menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian (BBPPIHP) dan berada dibawah Departemen Perindustrian. Tahun 2002 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian berubah menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA) sampai saat ini dan berada dalam lingkungan Departemen Perindustrian.
Source : BBIA, KITLV Media
good post