Minyak Atsiri Kayu Manis

Kayu manis sudah sangat lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, Penggunaan kayu manis marak digunakan diberbagai penganan khas Indonesia, seperti kolak, bijisalak dan lain – lain. Tidak hanya makanan dan minuman, kayu manis juga sering digunakan sebagai obat – obatan herbal, seperti dalam suatu Buku Primbon, hampir dibeberapa resep obat tradisional dicantumkan kayu manis dengan nama “Manis Jangan”.

Kayu manis masuk kedalam golongan keluarga Cinnamomum, banyak sekali saudara dari kayumanis tersebut, jika melihat jenis nya lebih dari 10 varian. Namun yang paling banyak diperdagangkan di dunia ini hanya terdiri dari beberapa saja, yakni C zeylanicum, C aromaticum, C burmanii, dan  C partenoxylon.

Minyak kayumanis (Cinammon oil) yang terdapat dipasaran dunia adalah minyak kayumanis yang dihasilkan dari kayu manis dengan nama ilmiah Cinnamomum zeylanicum blume, dimana produsen utamanya adalah Srilanka, India dan Sebagian Indochina.

Kedua adalah Cinnamomum aromaticum atau yang biasa disebut Cassia yang banyak berasal dari RRC. Minyak yang dihasilkan dari species ini disebut dalam perdagangan dunia dengan nama Cassia Oil.

Sedangkan yang paling banyak tumbuh di Indonesia adalah dari jenis Cinnamon burmanii juga dimasukan kedalam golongan minyak cassia dalam perdagangan dunia. Selain itu Indonesia juga masih memiliki satu lagi golongan Cinnamomum, yakni partenoxylon.

Partenoxylon ini cukup banyak tumbuh di pedalaman hutan Sulawesi, kandungan utamanya adalah safrol yang sangat mudah di sintesis menjadi piperonal, suatu senyawa prekursor amfetamin. Sehingga keberadaanya cukup diawasi ketat oleh BNN.

Minyak kayu manis Ceylon memiliki kualitas yang dianggap lebih baik dari pada minyak kayu manis Indonesia/China. Mengapa?.

Karena terdapat satu senyawa dalam minyak atsiri kayu manis Indonesia yang memiliki sifat toxic. senyawa itu adalah coumarin. Dalam beberapa jurnal penelitian disebutkan bahwa coumarin memiliki efek toxic pada hati manusia.

Kandungan Cinnamaldehyde pada minyak kayu manis Ceylon lebih  tinggi dari pada minyak kayu manis cassia. Kandungan Cinnamaldehyde nya mencapai 90% dibandingkan dengan Cassia yang memiliki kisaran 35 -50% saja.

Perbedaan selanjutnya adalah, Minyak kayu manis ceylon tidak membentuk lendir ketika bersentuhan dengan air, sedangkan cassia/burmanii akan menghasilkan lendir jika bersentuhan dengan air. Lendir ini adalah serat yang terlarut dalam air dan akhirnya membentuk lendir, kandungannya sekitar 10% dalam kulit kayumanis. Sehingga banyak disarankan bubuk kayu manis burmanii/cassia untuk program diet, biasanya dicampurkan dengan teh atau kopi. (Ingat karena cytotoxic dan genotoxic harap jangan banyak – banyak dalam penggunaannya).

Minyak kayu manis mengandung minyak atsiri dengan rendemen antara 0.3 hingga 1%. Rendemen tergantung dari kelas kayumanis yang akan disuling. Kayumanis merupakan salah satu minyak atsiri yang memiliki berat jenis lebih berat dari pada air, sehingga minyak yang dihasilkan terdapat dibawah air. minyak berwarna kuning hingga merah kecoklatan.

Pada penyulingan dengan metode rebus (Hydrodistilasi) minyak akan cendrung berwarna kuning, dikarenakan suhu yang dibutuhkan sebatas  suhu air mendidih, sedangkan pada penggunaan metode kukus dan uap bertekanan warna minyak akan cendrung berwarna coklat kemerahan.

Perlu diketahui para penyuling bahwa kayumanis yang terkena uap panas akan menimbulkan lendir (Fiber) pada permukaan kayumanis, sehingga uap akan membutuhkan tenaga lebih untuk mendorong minyak yang terdapat pada bahan yang disuling. Disarankan untuk menyuling kayu manis cassia, ini diperlukan untuk memanaskan bahan sebelum menyuling agar lendir/fiber nya tidak muncul. Penyulingan dilakukan rentang waktu antara 8 hingga 12 jam.

Kandungan utamanya adalah Cinnamaldehide dan beberapa golongan aldehide lainnya.

Memiliki sifat yang korosif dan menyebabkan iritasi. penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk ahli, karena dapat menyebabkan alergi akut yang menyebabkan kematian. minimal kulit melepuh.

Kandungan cinnamaldehyde, pada kayu manis dapat membantu anda dalam mencegah terjadinya penggumpalan pada darah. Dan menurut beberapa penelitian, kayu manis ini dapat mengeluarkan asam lemak untuk di jadikan sebagai anti peradangan yang di sebut dengan arachidonic. Kandungan asam lemak yang ada dalam kayu manis dapat membantu anda dalam mengurangi terjadinya peradangan dan penggumpalan darah.

Minyak kayumanis dalam beberapa jurnal disebutkan memiliki manfaat lainnya seperti anti bakteri, anti jamur dan juga membantu meningkatkan kerja pankreas memproduksi insulin untuk memproses gula pada tubuh, anti oxydant yang kuat, karena termasuk golongan aldehyde.