Beberapa waktu lalu di masa awal pandemi covid, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan tentang salah satu tibun Nabawi untuk pengobatan yang Beliau pelajari dari salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari.
حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ يُسْتَعَطُ بِهِ مِنْ الْعُذْرَةِ وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ وَدَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِابْنٍ لِي لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ
“Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al-Fadl telah mengabarkan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dia berkata: saya mendengar Az Zuhri dari ‘Ubaidullah dari Ummu Qais binti Mihshan berkata: saya mendengar Nabi ﷺ bersabda: “Gunakanlah dahan Qusth al Hindi, karena di dalamnya terdapat 7 macam penyembuh dan dapat menghilangkan penyakit (racun) di antaranya adalah RADANG PENYAKIT PARU.”
Ibnu Sam’an dalam haditsnya: “Karena sesungguhnya padanya terdapat obat dari tujuh macam jenis penyakit, di antaranya adalah RADANG PENYAKIT PARU (DADA).”
Lalu aku menemui Nabi ﷺ sambil membawa bayiku yang belum makan makanan, lalu bayiku mengencingi beliau, maka beliau meminta air dan memercikinya.” (HR. Al-Bukhari No 5260)
Saat ini saya masih crosscek apakah ini masuk ke Sausurrea atau Pacing (karena keduanya disebut dengan Costus), nanti saya update.
Minggu kemarin, Teman dari Bumi Syailendra mengirimi kami serbuk Qusthul Al Hindi ini untuk di Suling. bahan baku dikirim sejumlah 5 Kg serbuk. Proses penyuligan sebelumnya kami gelar terlebih dahulu untuk mengurangi lembab dan meminimalisir gumpalan.
Proses penyulingan dengan distilasi uap air dilakukan selama 12 Jam penyulingan untuk melihat seberapa banyak rendemen. Namun dari pengamatan yang ada Qusthul Al Hindi ini dapat disuling 4 – 6 Jam saja. Karena berbentuk serbuk,pada ketel kami alasi dengan ijuk agar serbuk tindak turun ke bawah angsang, sehingga meminimalisir bau gosong yang tidak diharapkan.
Rendemen minyak berkisar 0.064 – 0.1% (mungkin karena bahan bakunya sudah lama maka rendemen rendah. Karena menurut literature lain nya rendemen costus ini mencapai 1.1%.
Sampai saat ini masih ditelaah apakah betul Qust Al Hindi ini dapat menyebuhkan Covid19, walaupun memiliki riwayat untuk menyebuhkan penyakit pada Paru yangindikasinya sama dengan covid.
Cara penggunaannya gimana kalau untuk Covid19?
Kalau untuk covid sebenernya belum ada penelitian lebih lanjut, hanya saja dalam hadits tercantum untuk pengobatan PAru paru. Tapi ini masih menelaah apakah betul tanaman yang dimaksud dengan Qusthul Al Hindi dalam Hadits tersebut adalah Costus yang dimaksud. sedangkan dalam pelaksanaannya terdapat dua costus yang diperjual belikan. Ada yang Saussurea costus dan ada Costus speciousa.
Kalau yang aku dapet ini bahannya adalah akar dari costus speciousa, biasa mereka buat satu sendok serbuknya dengan 200 mL air hangat, endapkan kemudian diminum.
Tapi beberapa hari lalu juga sempat kroscek sama Prof Yuli dari B2P2OOT di Tawangmangu, Beliau malah kasih info bahwa yang di maksud dengan Qusthul Al Hindi ini adalah akar manis, atau biasa disebut dengan liqorice.
good post