Beberapa hari yang lalu saya menerima paketan berupa ekstrait bunga – bungaan dari seorang Artisan Distiller di Greensboro, yakni Dabney Rose. Beberapa ektrait yang saya terima antara lain adalah : Ekstrait Tuberose, Ekstrait Hyacinth, Ekstrait Honeysuckle, Ekstrait Narcissus dan Ekstrait Brugmansia. Sebenarnya saya berharap mendapatkan absolutes, namun karena bahan baku yang kurang terpaksa Dabney hanya dapat proses sampai ekstrait saja. Ekstrait merupakan hasil antara pada proses enfleurasi. Selain ekstrait kita juga mendapatkan pomade sebelum lemak kita ekstrak dengan alkohol. Review kali ini kita akan membahas aroma masing – masing ekstrait. seperti pada umumnya ekstrait poin pertama adalah lekatnya aroma alkohol sebagai ekstraktor. seluruh ekstrait berwarna jernih memiliki berat jenis dibawah 1 gram/mL.
Ekstrait Tuberose :
Tuberose (Polianthes tuberosa) memiliki nama daerah sedap malam atau arum ndalu memiliki komponen utama seperti metil antranilat, benzyl benzoate, metil eugenol,metil benzoat, geraniol, nerol, farnesol, butyric acid dan lain – lain hingga 100%. Aromanya cendrung floral, namun dikarenakan mengandung butyric acid, sedap malam memiliki aroma seperti lemak yang sedikit mengganggu. Dalam keadaan ekstrait, biasanya aroma butyric acid cendrung lebih kental daripada dalam keadaan absolute.
Ekstrait Narcissus :
Narcissus p. L. masih dalam satu keluarga dengan sedap malam yakni keluarga Amarylidiceae. memiliki komponen utama antara lain Eugenol, Benzyl alcohol, Cinnamyl alcohol, Benzaldehyde. Melihat komponen utamanya, Narcissus ini rentan sebagai pemicu alergen dan iritasi pada kulit jika dalam bentuk absolute nya, namun dengan pengenceran alkohol dapat meminimalisir adanya iritasi, meskipun dalam beberapa kasus tetap terjadi iritasi pada kulit.
Ekstrait Hyacinth :
Aroma pada ekstrait Hyacinth ini cendrung manis dan floral. Dengan kandungan phenyl ethyl alcohol mengakibatkan Hyacinth memiliki aroma yang mendekati aroma melati. Selain itu komponen utama lainnya antara lain adalah Benzyl alcohol, Benzaldehide, Cinnamyl alcohol, Benzyl acetate, Methyl eugenol dan Eugenol.
Ekstrait Brugmansia :
Indonesia mengenalnya sebagai bunga terompet yang beracun. Brugmansia masuk kedalam keluarga Solanaceae. Jika di ekstrak non volatilenya akan didapatkan Skopolamin dimana nantinya dapat kita sintesis untuk pembuatan obat bius. Kandungan utama minyak atsiri nya adalah 1,8 – Cineol dimana mencapai persentase 72.1% dalam keadaan absolute, sehingga aromanya mirip dengan keluarga Melaleuca.
Ekstrait Honeysuckle :
Lonicera ini memiliki banyak sekali sub spesies, kurang lebih mencapai 180an Sub spesies. Honeysuckle ini memiliki aroma yang unik dimana terdapat perpaduan melati dan vanila atau lebih cendrungnya mendekati bau herbal dedaunan. Kandungannya meliputi ocimen, germacrene D dan alpha-farnesene. Selain itu beberapa komponen jasmonoid yang terkandung dalam honeysuckle dangat penting dan berpengaruh pada aroma honeysuckle.
good post