Bulan Juli ini bertepatan dengan adanya PPKM, kita juga sedang mengadakan instalasi penyulingan minyak atsiri yang kita miliki sendiri, dalam artian bukan alat pesanan. Ada 3 Lokasi yang sedang kita bangun, yakni Garut untuk penyulingan akar wangi, Cihaur Beuti untuk penyulingan pala dan terakhir dikandang sendiri di Jogja untuk minyak – minyak eksotis lainnya, seperti cendana, masoia dan Gaharu.
Sebenarnya untuk ketel Garut sudah dilaksanakan mulai dari 3 bulan sebelumnya, namun dikarenakan banyak sekali penyesuaian dan kendala dilapangan, maka penyelesaian cukup berlarut -larut. ketel Garut ini kita pakai Boiler merk YoungJin dari Korea, Boiler type incinerator ini kita pilih karena bahan bakar berbasis biomassa. Karena selama ini penyulingan di Garut pilihannya ada 2, yakni bahan bakar solar dan oli bekas.
Oli bekas masuk kedalam limbah B3, jadi cukup berbahaya dan dapat berurusan dengan hukum. Sedangkan jika kita menggunakan Solar, saat ini untuk mendapatkan solar dengan dirigen cukup sulit, sehingga biasanya dialihkan mejadi Dexlite atau Pertadex yang HPP menjadi lebih tinggi dan kurang ekonomis.
Sementara untuk penyulingan di CiahurBeuti, kita juga menggunakan Boiler type incenerator tapi buatan sendiri dengan bahan bakar pellet dan ampas sisa penyulingan pala. Ampas Pala ini memiliki kalor yang cukup tinggi jika digunakan untuk bahan bakar.
Penyulingan di Cihaur Beuti ini sudah kita prakarsai sejak tahun lalu, tapi kemarin lokasi kami masih sewa. Sejak setelah lebaran akhirnya kami memutuskan untuk membeli lokasi diatas kami untuk penyulingan. Dengan luasan lahan 34.5 Tumbak rencana kami akan menambah kapasitas ketel hingga 1000 Kg. Luas lahan saat ini juga memungkinkan kita untuk menjemur bahan pala sendiri di lokasi.
Terakhir di Bulan ini adalah ketel di Jogjakarta. Setelah bengkel jadi, target selanjutnya adalah penataan ketel kecil kecil dan ketel skala medium untuk penyulingan minyak – minyak eksotis yang jarang orang suling seperti Cendana, masoia dan gaharu.
Pilihan mengapa di Jogjakarta, dikarenakan jenis minyak yang mahal dan teknik distilasi yang perlu kontrol khusus pasca penyulingannya. Masih menggunakan boiler biomasa juga dengan kapasitas boiler 500 Kg, diharapkan nantinya Produksi Jogja dapat memenuhi kebutuhan minyak minyak eksotis tersebut.
Selain untuk tempat produksi, site Jogja juga akan dijadikan tempat pelatihan, Madrasah Al Altsiriiyah, InsyaAlloh Gratis jika mau belajar. Kalau mau menyuling sendiri tinggal bawa bahan baku dan bahan bakar sendiri.
Manteb juragan.. lanjutgan!
Siap Kumendan Bismillah
good post