Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tentang pentingnya mengetahui kandungan kimia minyak atsiri sebelum kita menggunakannya sebagai salah satu bahan baku dalam produk yang akan kita buat atau akan kita aplikasikan pada tubuh kita sendiri. Karena tidak semua minyak atsiri aman digunakan langsung pada bagian tubuh. Seperti kita ketahui minyak atsiri mengandung beberapa komponen kimia yang memiliki sifat – sifat yang terkadang berbahaya bagi tubuh, seperti iritan, toxic dan carcinogenic.
Dengan mengetahui kandungan minyak atsiri, selain kita mengetahui efeknya kita juga dapat mengatur manfaat apa yang akan diperoleh jika menggunakan minyak atsiri sebagai salah satu komponen dalam produk olahan yang menggunakan minyak atsiri. Penggunaan minyak atsiri, sebaiknya selalu digunakan menggunakan minyak pembawanya (carrier oil), supaya minyak atsiri memiliki konsentrasi yang lebih rendah. Penggunaan carrier oil ini meminimalisir efek iritasi kulit, karena ada beberapa minyak atsiri yang sangat iritant (menyebabkan iritasi) pada kulit seperti contoh : minyak daun cengkeh. Penggunaan minyak atsiri harus memenuhi beberapa persyaratan supaya tidak menyebabkan kecelakaan/mal fungsi produk yang dapat menyebabkan beberapa resiko seperti :
Salah satu manfaat minyak atsiri yang dapat kita ambil adalah minyak kencur. Minyak kencur Kaempheria galanga mengandung EPMC atau bisa disebut juga Ethyl Para-Metoxy Cinnamate. Senyawa ini berfungsi sebagai penghalau sinar UV B yang menyebabkan kulit gosong. Penggunaanya bisa dicampur bersamaan dengan absolute jasmine atau minyak kenanga. Sedangkan pada minyak golongan Rutaceae atau keluarga jeruk – jerukan(yang diperoleh dengan proses Pressing), sebaiknya jangan digunakan pada pagi hingga sore hari, melainkan digunakan pada malam hari. Karena minyak -minyak keluarga Rutaceae cendrung memiliki efek phototoxic bila terpapar matahari secara langsung. Dampak dan akibatnya kulit akan menghitam, terkadang akan mengakibatkan flek pada kulit yang membuat kulit menjadi sakit. efek ini dikarenakan kandungan beberapa senyawa furan yang terkandung dalam minyak jeruk hasil pres.
Beberapa senyawa yang juga berpotensi menyebabkan kanker atau biasa disebut carcinogenic tentunya sangat perlu di waspadai. FDA melaporkan bahwa senyawa Beta-Asarone, Methyleugenol dan beberapa senyawa lain memiliki sifat carcinogenic, sehingga penggunaannya diawasi dengan ketat, bahkan sangat dilarang digunakan tanpa pengawasan orang ahli.
Iritasi Pada Kulit
Efek iritasi pada kulit ini, biasanya ditandai dengan rasa terbakar pada kulit yang sangat mengganggu. lalu mulai tampak bercak – cercak kemerahan. bila kulitnya tergolong kulit yang sensitif, maka tidak jarang pula hingga menyebabkan luka pada kulit yang terpapar minyak atsiri. Beberapa minyak atsiri yang memiliki efek iritan pada kulit antara lain : Minyak daun cengkeh, minyak massoia, minyak kayu manis, dan minyak – minyak atsiri yang terasa panas bila terpapar oleh kulit.
Phototoxic
Maksud dari phototoxic adalah keracunan yang disebabkan oleh terserapnya sinar UV matahari oleh kulit yang terpapar suatu zat aktif. salah satu zat aktif yang termasuk fototoksik adalah furan yang terkandung dalam minyak jeruk hasil pres, sedangkan untuk minyak jeruk hasil distilasi tidak teridentifikasi senawa ini. Gelombang spektrum sunburn, UVB, adalah faktor utama dalam fotoaging dan fotokarsinogenesis; UVA utamanya bertanggungjawab untuk reaksi-reaksi fotosensitifitas karena penetrasinya yang lebih dalam kedalam kulit dan memberikan kontribusi bagi fototrauma. UVB hanya menembus kedalam epidermis dan dermis papillary, sedangkan UVA menembus kedalam dermis retikular. Sinar UVB tidak menembus kaca jendela, sedangkan sinar UVA dan sinar tampak dapat menembusnya. Sinar-sinar UVA tidak berbeda intensiasnya seiring waktu dalam hari atau musim jika dibandingkan dengan UVB.
Merusak Hati
Kerusakan hati ini terjadi biasanya terjadi ketika minyak atsiri digunakan secara oral. Terlalu banyaknya minyak atsiri yang dikkonsumsi menyebabkan hati bekerja keras supaya minyak yang masuk dapat terlarut bersama cairan yang lain saat melalui hati. sehingga bila terlalu banyak terkonsumsi maka akan menyebabkan kerusakan pada hati.
Gangguan Kehamilan
Pada fase ini minyak atsiri sangat rentan sekali terhadap perkembangan janin. minyak atsiri juga dapat menimbulkan efek kerusakan pada janin hal ini dikenal sebagai teratogenicity. kedua, beberapa minyak atsiri seperti minyak melati, pala dan beberapa minyak atsiri yang memiliki kandungan citral akan menyebabkan keguguran, dan kelahiran prematur. jadi untuk wanita yang hamil diharapkan berhati – hati bila menggunakan minyak atsiri dimasa kehamilannya.
Terimakasih infonya, saya menggunakan minyak atsiri selalu bergantian, saya suka ylang ylang, frankinsence, benzoin, thyme, rosemary, rose Jasmine, sweet orange, Lavender, teatree, vetiver, untuk massage oil saya gunakan seminggu sekali untuk mandi setiap hari hanya 5 tetes dan berganti ganti……
Minyak atsiri memang baik Bu untuk kesehatan, namun juga dibutuhkan pengetahuan untuk menggunakannya. apa yang sudah ibu lakukan sudah sesuai dengan standar penggunaan minyak atsiri yang disarankan oleh para ahli yang bergelut di bidang minyak atsiri.. terima kasih sudah mampir, semoga sehat selalu 😀
good post