Pengembangan Industri Minyak Atsiri dan Eduwisata di Desa Kebosungu I
Late Post Banget, harusnya di posting pas tanggal 24 Januari 2022.
Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Minyak Atsiri dan Eduwisata di Desa Kebosungu I Kepanewonan Dlingo Kabupaten Bantul. Bersama UKM Shafaluna, BAPPEDA Kab Bantul, PPSDA Sekda Bantul, PPLBP Dlingo, Dan segenap masyarakat Kebosungu.
Bagi kawan kawan yang mau berwisata ke Kebosungu untuk Rivertubing dan wisata jelajah alam bisa cek di Gmap. Teman teman juga bisa Bird Watching, Mongkey Watching di alam Dlingo, Kepanewonan Paling Timur Kabupaten Bantul.
Pertama kali ke Kebo Sungu saya diajak oleh Pak Paulus Pemilik Rumah Atsiri Indonesia yang diundang oleh Pak Fasis pembina dari kelompok tani shafaluna. Saya, Pak Paulus dan Teman teman dari Shafaluna berdiskusi tentang Wisata berbasis atsiri yang akan dikembangkan disini. Kami berdiskusi dari siang hingga sore dipinggiran sungai didekat lahan yang akan dijadikan tempat wisata.
Kelompok tani ini banyak sekali bapak angkatnya, mulai dari YDBA sampai dengan DAB Subur, kelihatan sekali betapa aktifnya para anggotanya mencari koneksi pemasaran dan pembinaan. Mazano Sendiri memberikan hibah satu buah ketel drum kapasitas 70 Kg daun sereh,dan minyaknya sudah rutin beberapa kali disetor kepada kami. walaupun akhir – akhir ini belum setor kembali.
Pada awal pendirianya,kelompok tani ini sebenarnya menanam bibit yang salah. Karena yang ditanam bukan yang jenis mahapengiri, namun yang ditanam malah yang lena batu. Sehingga banyak ditolak oleh beberapa buyer, Kalau diterimapun harganya lebih rendah selisih dengan mahapengiri. Kadar Citronelalnya hanya berkisar 6-18% saja.
Namun karena merupakan binaan Mazano Daya Rekayasa maka tetap kami beli dengan harga normal, dan tentunya bibitnya kami ganti dengan citronella type mahapengiri yang sudah direlease oleh Kementrian Pertanian.
Selain Minyak Sereh, Kelompok Tani Shafaluna ini juga menanam dan menyuling minyak kayuputih yang dijual secara retail dalam botol – botol kecil.
