Stres dan depresi merupakan masalah kesehatan mental global yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Salah satu pendekatan yang semakin populer untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan minyak atsiri. Minyak atsiri adalah cairan yang didistilasi dan press dari berbagai bagian tanaman, yang telah lama digunakan dalam aromaterapi untuk menenangkan pikiran, meredakan kecemasan, dan meningkatkan suasana hati. Salah satu mekanisme farmakologis utama di mana minyak atsiri bekerja adalah melalui pengaruhnya pada sistem hormonal, khususnya HPA axis (hypothalamic-pituitary-adrenal axis), dan penurunan kadar hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres.
Ketika tubuh menghadapi stres, HPA axis diaktifkan. Proses ini dimulai di otak dengan pelepasan corticotropin-releasing hormone (CRH) dari hipotalamus, yang kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan adrenocorticotropic hormone (ACTH). ACTH ini merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. Kortisol memainkan peran penting dalam membantu tubuh menghadapi situasi stres dengan meningkatkan energi dan fokus. Namun, bila kadar kortisol tetap tinggi dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kecemasan dan depresi.
Pada individu yang mengalami stres kronis, HPA axis sering menjadi hiperaktif, yang menyebabkan peningkatan kortisol secara berkelanjutan. Ini bisa mengganggu keseimbangan hormon lain dalam tubuh, serta memicu atau memperburuk kondisi mental seperti depresi. Tingkat kortisol dalam tubuh bervariasi berdasarkan waktu, aktivitas, dan tingkat stres individu. Biasanya, kortisol diukur dalam darah, urin, atau saliva. Tingkat kortisol bervariasi sepanjang hari, dengan puncaknya di pagi hari dan menurun sepanjang hari hingga mencapai titik terendah di malam hari.
Namun, ketika berbicara tentang stres kecil, menengah, dan berat, ada kisaran yang dapat digunakan sebagai pedoman, meskipun standar ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada laboratorium atau metode pengukuran. Berikut adalah perkiraan nilai kortisol serum (dalam darah) berdasarkan situasi stres:
Tingkat Kortisol Normal (Tidak Stres)
- Pagi hari (08:00-09:00): 10-20 µg/dL (275-555 nmol/L)
- Sore hari (16:00-18:00): 3-10 µg/dL (83-275 nmol/L)
Kortisol dalam Situasi Stress
- Stres Kecil/Mild Stress:
Kortisol meningkat sedikit dari batas normal.- Pagi hari: Sekitar >20-25 µg/dL (555-690 nmol/L)
- Sore hari: Sekitar >10-15 µg/dL (275-415 nmol/L)
- Stres Menengah/Moderate Stress:
Kortisol mengalami peningkatan lebih tinggi dari normal tetapi tidak ekstrem.- Pagi hari: Sekitar >25-30 µg/dL (690-830 nmol/L)
- Sore hari: Sekitar >15-20 µg/dL (415-555 nmol/L)
- Stres Berat/Severe Stress:
Kortisol jauh lebih tinggi dari kisaran normal, dan ini sering kali merupakan respons terhadap stres berat atau kondisi kronis.- Pagi hari: >30 µg/dL (830 nmol/L)
- Sore hari: >20 µg/dL (555 nmol/L)
Pengukuran Berdasarkan Saliva
Saliva juga sering digunakan untuk mengukur kortisol, terutama dalam konteks penelitian atau pemantauan stres sehari-hari. Nilai kortisol saliva normal adalah:
- Pagi hari: 0,15-0,60 µg/dL (4-16 nmol/L)
- Sore hari: 0,03-0,10 µg/dL (0,8-2,8 nmol/L)
Pada stres:
- Stres kecil: Peningkatan sekitar 1,5-2 kali lipat dari normal.
- Stres menengah: Peningkatan hingga 2,5 kali lipat dari normal.
- Stres berat: Peningkatan lebih dari 3 kali lipat dari normal.
Selain menurunkan kortisol, minyak atsiri juga mempengaruhi sistem saraf otonom dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis (rest-and-digest) dan mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis (fight-or-flight). Hal ini menciptakan efek relaksasi yang mendalam pada tubuh, mengurangi tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan meningkatkan perasaan tenang.
Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf simpatis diaktifkan untuk mempersiapkan tubuh menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Pada saat yang sama, sistem saraf parasimpatis ditekan. Jika stres berlangsung dalam jangka panjang, aktivasi sistem simpatis yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, kecemasan, dan masalah pencernaan.
Minyak atsiri tertentu, terutama yang digunakan dalam aromaterapi, telah terbukti dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis dan mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis. Hal ini dilakukan melalui beberapa mekanisme:
- Stimulasi Reseptor Penciuman:
- Ketika minyak atsiri dihirup, molekul aroma menstimulasi reseptor olfaktori di hidung. Reseptor ini mengirimkan sinyal ke bulbus olfaktori, yang kemudian meneruskan sinyal ke sistem limbik, termasuk hipotalamus dan amigdala.
- Hipotalamus: Hipotalamus berfungsi mengatur berbagai fungsi tubuh termasuk suhu, rasa lapar, dan emosi. Aroma dari minyak atsiri dapat mempengaruhi hipotalamus dengan cara menurunkan pelepasan hormon stres seperti CRH, yang pada gilirannya menurunkan aktivitas sumbu HPA dan mengurangi kadar kortisol.
- Amigdala: Amigdala memainkan peran penting dalam proses emosional, termasuk respons terhadap stres dan kecemasan. Minyak atsiri seperti lavender dan chamomile dapat menurunkan aktivitas amigdala, membantu mengurangi respons emosional terhadap stres dan meningkatkan rasa tenang.
- Modulasi Aktivitas Neuronal:
- Aroma minyak atsiri dapat memodulasi aktivitas neuronal di hipotalamus dan amigdala, mengubah cara otak memproses dan merespons sinyal stres. Minyak atsiri dapat menghambat aktivitas neuron yang terkait dengan respons stres, sehingga mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
- Pengaruh pada Neurotransmiter:
- Beberapa minyak atsiri mempengaruhi neurotransmiter yang berperan dalam regulasi mood dan stres. Misalnya, minyak atsiri dengan kandungan linalool dapat meningkatkan kadar serotonin, neurotransmiter yang berkontribusi pada perasaan bahagia dan tenang, sementara menurunkan kadar neurotransmiter yang terkait dengan kecemasan dan stres.
- Penurunan Aktivasi Sistem Simpatis: Minyak atsiri seperti telah terbukti secara klinis menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan, yang menunjukkan penurunan aktivitas sistem simpatis. Ini berarti tubuh mengalihkan fokus dari respons “fight-or-flight” ke kondisi relaksasi.
- Peningkatan Aktivitas Sistem Parasimpatis: Minyak atsiri mendorong tubuh untuk masuk ke dalam keadaan rest-and-digest dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis. Dalam keadaan ini, tubuh memperlambat detak jantung, melebarkan pembuluh darah, dan merangsang aktivitas sistem pencernaan, yang merupakan indikator relaksasi fisik.
Efek Fisiologis dari Aktivasi Sistem Parasimpatis
- Penurunan Tekanan Darah: Aktivasi sistem parasimpatis menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), yang mengurangi resistensi vaskular dan menurunkan tekanan darah. Ini membantu mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
- Penurunan Detak Jantung: Ketika parasimpatis aktif, sinyal dikirim ke jantung untuk memperlambat detaknya. Penurunan detak jantung ini menciptakan efek menenangkan dan membantu tubuh pulih dari respons stres.
- Relaksasi Otot: Aktivasi parasimpatis juga menyebabkan relaksasi pada otot rangka dan organ-organ dalam, yang membantu mengurangi ketegangan fisik dan menciptakan perasaan rileks.
- Peningkatan Fungsi Pencernaan: Sistem parasimpatis meningkatkan aktivitas organ-organ pencernaan seperti lambung dan usus, meningkatkan produksi enzim pencernaan dan aliran darah ke saluran pencernaan, sehingga memperlancar proses pencernaan.
- Peningkatan Kualitas Tidur: Minyak atsiri seperti lavender sering digunakan untuk mengatasi insomnia dan gangguan tidur. Efek relaksasi yang dihasilkan oleh peningkatan aktivitas parasimpatis membantu tubuh lebih mudah memasuki fase tidur nyenyak (deep sleep), yang penting untuk pemulihan dan kesehatan mental.
Dengan memanfaatkan minyak atsiri, Anda dapat memberikan dukungan alami untuk keseimbangan emosional dan fisik, membantu tubuh dan pikiran Anda kembali ke keadaan tenang dan seimbang.
Untuk pikun minyak apa yang digunakan atau campuran dengan beberapa minyak atsiri
. Pengganti lavender?
Terimakasih
Belum ada minyak yang mengatasi pikun pak, hanya membantu saja mengurangi ketegangan