Trip Atsiri ke Sumatra Barat

Bulan Agustus yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Prov. Sumatra Barat. Berbekal surat tugas dari Kementrian Perindustrian saya berangkat untuk mengisi pelatihan di kota Solok bersama para penyuling setempat, mulai dari Sawah lunto hingga Pasaman Barat.

Hari pertama sampai di Ranah Minang disambut oleh hujan dan kelangkaan BBM sehingga sedikit mengkhawatirkan mengingat acaranya akan diadakan di Kota Solok, sekitar 3 Jam dari Kota Padang. Saya dijemput oleh Bapak Hardanus selaku tuan rumah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatra Barat. Kami tidak langsung berangkat ke Solok, melainkan menginap terlebih dahulu di Padang.

Bandar udara Minang Kabau, source gambar : antara
Bandar udara Minang Kabau, source gambar : antara

Keesokan harinya kita berangkat ke Solok pukul 09.00 pagi, terlambat karena harus antri BBM, sejak semalam memang sudah antri panjang. akhirnya pukul 12.00 kita tiba di Kota Solok yang terkenal akan “Bareh Solok”nya (Beras Solok). Setelah istirahat sejenak saya langsung mulai mengisi acara yang diselenggarakan oleh Dinas Koperindag Prov. Sumatra Barat.

Pelatihan Minyak Atsiri Kelompok IKM Sumatra Barat
Pelatihan Minyak Atsiri Kelompok IKM Sumatra Barat

Disini saya memberikan pelatihan teknis dan sharing tentang penyulingan minyak atsiri. Untuk wilayah Sumatra Barat saat ini yang berkembang tanaman sereh wangi (cymbopogon/andropogon nardus) dan Nilam (pogostemon cablin). Bahkan untuk wilayah Pasaman Barat, nilam sudah berkembang dan tersentuh program cultiva bersama Bapak Dr. Meika Syahbana Rusli dari DAI dan Bapak Ir. Indra Kusuma Kepala Kebun Percobaan BALITTRO Laing Kota Solok Sumatra Barat.

Tahun 2015, direncanakan Kementrian Perindustrian, Dinas Koperindag, BALITTRO dan Universitas Andalas akan membentuk Pusat Pelayan Minyak Atsiri (Essential Oil Service Center) yang akan bertempat di Universitas Andalas. Menurut Ka. Dinas Koperindag, pihak kementrian sudah menyiapkan dana sebesar 5 miliar rupiah, dan Universitas Andalas sudah mempersiapkan lahan di lingkungan Universitas.

Hari ke 2 – 5 Dilakukan praktek di KP Laing, dengan pembicara Bapak Ir. Indra Kusuma selaku Kepala KP Laing. Selain itu juga diadakan sharing dan tanya jawab serta melihat – lihat koleksi yang dimiliki oleh KP Laing, dimana disini terdapat tumbuhan atsiri dengan kriteria tumbuhan ketinggian sedang.

Pada kesempatan kali ini juga dibentuk suatu asosiasi yang menaungi para penyuling yang dibentuk oleh para penyuling itu sendiri. Tujuannya adalah untuk memperkuat tali silaturahmi dan juga memberikan posisi tawar terhadap harga produk yang dihasilkan, pembentukan asosiasi ini didukung sepenuhnya oleh Dinas Koperindag Sumatra Barat. Di hari ke 5 setelah selesai keseluruhan acara, saya kembali ke Jogjakarta.

Berikut ini gallery selama berada di Padang :

One Reply to “Trip Atsiri ke Sumatra Barat”

  1. Salam kenal pak martsiano,saya petani nilam di pasaman barat persisnya di talu. Saya ingin menanam serai wangi dilahan yg baru. Mohon info dimana saya bisa mendapatkan bibit serai wangi.
    Terima kasih sebelumnya
    Effendy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *