Piper cubeba (Kemukus) Vs Litsea cubeba (Krangean)

Kemukus atau dikenal dalam bahasa latinnya Piper cubeba memiliki kandungan minyak atsiri dengan senyawa markernya adalah cubebin. Buah kemukus mengandung senyawa lignan yang terdiri dari kubebin, hinokinin, klusin, dihidrokubebin, dihidro-klusin, kubebinin yatein, kubebino-lida, kordigerin, isoyatein (2R,3R)-2-(3″,4″-metilen-dioksi-benzil)-3-(3′,4′-dimetoksi-benzil) butirolakton. Minyak atsiri 10-15% dan oleoresin 3% yang terdiri dari kubebin 2% asam kebebat 1%.

Kemukus
Kemukus Kering (Piper cubeba)

 

Untuk memperoleh minyak kemukus, para penyuling  dapat menggunakan metode distilasi uap dengan waktu 24 jam penyulingan, rendemen dari buah kemukus ini cukup banyak sekitar 10 – 12% sehingga berpotensi untuk diusahakan. Fungsi dari minyak kemukus selama ini digunakan sebagai  flavor rokok(di US dan France) dan penambah aroma masakan (Tim-Teng dan India). Selain itu juga digunakan dalam industri farmasi sebagai bahan obat stimulan perbaikan mukosa pada orang yang memiliki penyakit bronchitis. selama ini Indonesia lebih banyak menyuplai kemukus mentah (belum diolah menjadi minyak) ke India dan beberapa negara di Timur  Tengah.

Kemukus sering disamakan dengan krangean oleh beberapa eksportir dan penyuling di Indonesia, karena kemiripan namanya, yaitu Piper cubeba dan Litsea Cubeba. Litsea cubeba (Lour.) Persoon merupakan salah satu tumbuhan aromatik yang dikenal dengan nama krangean atau ki lemo oleh masyarakat Indonesia. Minyak krangean ini biasa juga disebut dengan nama maychang oil di pasaran luar negeri,  kebutuhan akan minyaknya cukup tinggi pula sekitar 1000 ton per tahun (F&F Magazine). Secara empirik krangean telah dimanfaatkan sebagai obat kejang urat atau otot, obat batuk, penghangat dan sebagai rempah-rempah. Kandungan minyak atsiri dari daun, kulit batang dan biji telah banyak diteliti dan telah diindentifikasi unsur kimia penyusunnya. Minyak krangean dimanfaatkan dalam industri makanan, kosmetik dan rokok. Citral merupakan komponen utama minyak atsiri krangean yang banyak dibutuhkan dalam industri sebagai bahan metah untuk pembuatan ionone, methyl-ionone, vitamin A, dan vitamin E. Pemanfaatan ekstrak tanaman krangean untuk masyarakat luas masih sangat terbatas.

Litsea Cubeba
Litsea Cubeba

Kandungan senyawa kimia minyak atsiri krangean lebih tinggi dibanding Litsea kostermanin Chang dan Litsea gerciae Vidal. Kandungan minyak atsiri daun sekitar 0,3% dengan kandungan utama 1,8-cineol yaitu mencapai 43,39%, sedangkan batang mengandung 0,11%. Kulit batang mengandung :Tujena, Pinena, kamfena, sabinen, -pinen, mirsena, 1,8-sineol, 2,6-dimetil-hepten-5-al, -terpinena, isolemonina, terpinolen, linalool, sitronelal, neo-isopulegol, isopulegol, 4-terpineol, terpineol, trans-carveol, sitronelol, geraniol, geranial, -terpen.

Apabila transaksi dengan importir atau pembeli luar negeri, tanyakan kembali yang di inginkan adalah Cubeb Oil (kemukus) atau MayChang Oil(krangean/kilemo). Karena nama latin keduanya memiliki kata “CUBEB”. bedanya yang satu Piper (piperaceae) yang satunya Litsea(lauraceae).

 

Semoga Bermanfaat 😀

7 Replies to “Piper cubeba (Kemukus) Vs Litsea cubeba (Krangean)”

  1. Hi, saya sedang mencari penyuling Litsea cubeba untuk keperluan membuat sabun. Apakah bisa share info? Thanks sebelumnya.

      1. Saya siap menyuling kilemo maychang ( menurut pak Ano ) baru start awal tahun ini hasilnya minggu depan sdh bisa diketahui .hanya harganya blm bisa kalkulasi

  2. Pak Ano kl ada yg punya materi tp blm bisa nyuling saya siap menerima jasa penyulingan .peralatan saya cukup memadai

Leave a Reply to Christine Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *