Review Film : Perfume ~ The story of murderer

 

Berikut ini saya review tentang film perfume yang berhubungan dekat dengan minyak atsiri dan prosesnya.

Dari seorang yang terlahir karena ketiadaan dan mempunyai bakat luar biasa yang bisa disebut “the nose” atau orang yang memiliki indra penciuman yang sangat tajam, dimana dapat mencium berbagai bau – bauan tanpa alat deteksi seperti GC- MS.

Sungguh luar biasa bakat yang dimiliki tersebut. Namun sayang bakat yang dimiliki tidak didukung oleh obsesi positif melainkan obsesi negatif. Terobsesi karena wangi dari tubuh seorang wanita yang tidak sengaja dibunuhnya, Jean Baptiste Groinelle mendapat suatu pelajaran yang berharga dan tidak akan mengulangi untuk kedua kalinya membiarkan wangi tersebut hilang dari penciumannya.

Bermula dari pertemuannya dengan baldini (disini Grenoile dilatih bagaimana meracik parfume, terdapat 13 komponen utama dalam meracik parfum) dan kemudian bekerja ditempat pembuatan minyak bunga alamiah di daerah Grasse (didaerah ini terkenal akan enfleurasinya) maka Jean belajar membuat atau menyimpan wangi yang dimiliki oleh seseorang sesuai dengan spesifikasi menurut dirinya sendiri atas pembauan yang sesuai dengan dirinya yang terobsesi membuat sebuah parfume yang tiada bandingannya.

Umumnya pembuatan parfume menggunakan bahan – bahan dari tumbuhan yang menghasilkan minyak yang disebut dengan minyak atsiri, dalam film ini(terutama saat berhadapan dengan Baldini) disebutkan berbagai macam minyak atsiri mulai dari bergamot hingga minyak yang banyak di produksi di Indonesia yakni minyak nilam (patchouli), cengkeh dan java citronella (sereh wangi). Namun dalam film ini sang tokoh utama membuat parfum dari bau tubuh seseorang, dimana wangi tersebut dihasilkan dari hormon yang memproduksi wangi alami tubuh kita (tanpa cologne, parfum apa lagi bedak ketiak).

Sang tokoh utama mengumpulkan beberapa jenis bau – bauan yang berbeda dari masing – masing korbannya yang menimbulkan kepanikan di daerah perancis, hingga menyebabkan diberlakukannya jam malam. Dari sekian waktu dia mengumpulkan minyak dari setiap korbannya hanya tinggal satu lagi korban yang belum dimiliki aromanya yakni minyak yang diperoleh dari tubuh putri dari seorang monsieur yang berkuasa, hingga pada akhirnya sang monsieur sadar bahwa anaknya adalah korban terakhir karena dia percaya bahwa kecantikan anaknyalah pelengkap dari semua ini.

~ Proses ekstraksi minyak dari tubuh manusia dengan cara enfleurage

Akhirnya sang monsieur membawa anaknya pergi ke sebuah biara, tadinya mau mengelabuhi akan tetapi karena bakat alam yang dimiliki oleh sang perfumer, dia dapat melacak keberadaan sang putri meski jaraknya jauh dan sudah dikelabuhi oleh sang Monsieur. Maka pada malam hari menyelinaplah sang perfumer masuk dan akhirnya menggenapkan koleksinya yang terakhir guna pelengkap membuat perfume yang sangat dahsyat.

Namun setelah selesai mengekstrak lemak yang mengandung minyak tubuh akhirnya dia tertangkap. Dia disiksa dan dipenjarakan bahkan akan dihukum di tiang salib dan dicambuk, dipatahkan tulang – tulangnya. Namun apa yang terjadi, berkat racikan parfume yang telah dikumpulkannya dia memperdaya orang yang akan menyaksikan acara hukumannya. Seluruh masyarkat yang akan melihat eksekusi tiba – tiba menjadi lepas kendali dan saling berasyik mashyuk. Semua terpana, namun sang perfumer sedih mengingat kejadian hilangnya gadis pertama yang dia sukai bau harumnya. dia meneteskan air matanya… dan selanjutnya dapat anda tonton di Film Perfume.

Ulasan yang berkaitan dengan Minyak Atsiri …

  1. Hal yang menarik adalah, tidak dijelaskan lama proses enfleurasi pada tubuh manusia itu berapa jam? mengingat setelah mati tubuh manusia tidak memproduksi hormon lagi, berbeda dengan bunga seperti sedap malam dan melati, setelah dipisahkan dari kelopaknya dia masih melakukan aktifitas mengeluarkan bau wangi. Mungkin perlu dipelajari lebih lanjut (tapi ga pake dibunuh segala ntar gada yang mau jadi kelinci percobaan lagi).
  2. Untuk menghasilkan 1 tetes minyak mawar diperlukan 10.000 kuntum mawar segar, sekarang kita asumsikan 1 Kg bunga mawar terdapat +/- 600 Kuntum bunga, maka 10.000 kuntum/600 kuntum = 16.666 Kg bunga mawar. Untuk menciptakan setetes minyak mawar aja buth 16 Kg, bayangkan hanya setetes, bagaimana kalau seliter?.
  3. Selain itu penyulingan mawar yang di film tiba -tiba minyak sudah terpisah dengan air padahal tidak ada separatornya.
  4. Selain proses Enfleurasi dan distilasi/kohobasi ada juga pengolahan floral bunga, direbus dalam bejana kaca besar, kita bisa lihat bagaimana proses transportasi bahan didalam ketel, lebih detil, sehingga tahu kapan bunga harus diangkat.
  5. Penataan bunga dalam glass plate chasis enfleurasi juga dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Karena akan mempengaruhi saat proses Defleurasi (pencoptan bunga) jadi  lemak tidak banyak yang menempel pada metrial bunga.
  6. Penangan bahan baku yang luar biasa disiplin juga diterapkan oleh majikan Jean di Grasse.  Namun sayang tidak di ceritakan secara detil berapa lama penyimpanan bunga yang baik.

 

Grasse

Mungkin itu saja yang saya perhatikan dari film ini, garis besar cukup menarik, namun ada beberapa adegan yang jika disensor tidak dapat ceritanya, tapi jika tidak disensor banyak adegan vulgar. Ada beberapa teknik yang dapat dipelajari dalam mendapatkan minyak atsiri (tapi bukan dari tubuh manusia) melalui proses enfleurasi, seperti penataan strktur enfleurage, pembuatan lemaknya dan lain- lain. Namun jangan lupa ditambah dari literatur juga.

3 Replies to “Review Film : Perfume ~ The story of murderer”

    1. kalau aroma body cowok, memang bisa disintesis dari bebrapa senyawa fine cheimcal, jadi bau – bauan seperti bau darah, sperma dan lain – lain bisa dimasukkan kedalam sebuah parfum 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *